Ceritaku di Masa Pandemi: 5 Tahun Pengalaman Bekerja

Sabtu, 29 Agustus 2020 tepat lima tahun sudah aku bekerja di sebuah perusahaan industri otomotif. Sudah tak terhitung pengalaman yang aku dapat, mulai dari belajar memahami berbagai karakter manusia, budaya dalam bekerja yang tidak tertulis, kepercayaan, dan yang terpenting belajar manajemen waktu. Hmm, sebenarnya masih banyak lagi sih hehe.

Aku coba flashback di tahun 2014 bagaimana proses bisa diterima di sini, mulai dari apply lamaran via JobStreet, interview dengan HR yaitu Ibu Sara,  mengikuti psikotes di kantor yang bekerja sama dengan kantorku, kemudian interview oleh user Bapak AS yang sampai saat ini menjadi rekan kerjaku, berlanjut sampai di tahap tes kesehatan di Klinik Cito Bekasi. Proses rekrutmen ini memakan waktu satu bulan hingga diberi kabar bahwa aku diterima di perusahaan ini dan ditempatkan di cabang Sunter, dekat dengan rumah. Aku senang sekali saat itu.

Bekerja sama dengan orang yang memiliki posisi berbeda-beda merupakan pengalaman yang baru bagiku, ditambah lokasi cabang yang baru dibuka, jadi semua dikerjakan dari nol. Berhadapan dengan customer, komunikasi dengan lain cabang juga HO dan pabrik, juga teknisi yang sehari-hari tidak bisa terlepas oleh mereka. Seru! 

Sampai di akhir November 2015, masa PKWT-ku selesai dan sedang terjadi efisiensi karyawan, jadi bisa dipastikan kontrak tidak diperbaharui. Di hari terakhir aku berpamitan dengan rekan-rekan yang ada di cabang tersebut, dan mereka memberiku hadiah yang berguna untukku sebagai mahasiswa semester satu kala itu. Sedih tidak dapat dihindari but life is must go on.

Aku mendapatkan pekerjaan lagi setelah dua bulan menganggur dan berstatus full time mahasiswa. Pekerjaan di bidang baru, dan hanya bertahan enam bulan. Karena apa? Karena surprise aku re-hire dari perusahaan yang sempat aku tinggalkan hehe. Memang rezeki sudah ada jalannya.

29 Agustus 2016 aku kembali bekerja di kantor ini setelah melewati tahap psikotes dan kembali interview oleh Bapak AS dan beliau berkata "Mega.. Apa alasan kamu mau kerja lagi di sini?" Aku pun menjawab dengan serius dan beliau membalas "Sudah gak usah serius-serius amat, kayak sama siapa aja kamu" dan tertawa, aku jadi canggung dengan responnya hehe dan beliau berpesan untuk menjadi jujur karena tanggung jawabnya lebih besar dari jobdesc sebelumnya.

Yup, benar, pindah posisi dengan tanggung jawab yang ekstra tapi ku anggap sebagai tantangan, meskipun pernah sampai menangis karena nggak kuat dengan sikon yang ada hehehe. Hari demi hari, jobdesc semakin bikin pusing, nilai IP turun, ahh ingin resign saja rasanya. Kebetulan aku pun diterima sebagai volunteer Asian Games, semakin yakin untuk mengundurkan diri. Malunya, sudah mengajukan resign ke atasan cabang hingga Head Office, suratku ditolak mentah-mentah oleh kepala cabang. Keukeuh minta resign karena ingin jadi bagian dari sejarah (cielah!) akhirnya kepala cabangku memberi kelonggaran waktu untuk mengatur jadwal mengikuti kegiatan volunteer, sesungguhnya tidak enak hati karena diberi kesempatan seperti ini, khawatir karyawan lain merasa aneh. Tapi aku merasa kelonggaran ini memberiku jeda atas pusing yang aku alami selama ini. How can I didn't feel so blessed sebenernya. So, massive thank you to my lovely branch manager Ibu LM.

Di awal tahun 2019 akhirnya aku diberi partner bekerja dan alhamdulillah sangat membantu, terlebih aku di tahap mulai garap skripsi untuk tugas akhir di perkuliahan. Hingga saat ini  Mas YR menjadi partner terbaik untuk mengurus kantor cabang. 

Kalau diibaratkan selama lima tahun bekerja ini seperti orang pacaran yang pedekate lewat proses rekrutmen, kemudian menjadi partner dengan adanya tanda tangan PKWT pertama, lalu putus akibat efisiensi karyawan, dan disaat keadaan membaik, terjadi clbk dengan balik ke kantor lagi, menjadi volunteer berada di tahap break, dan kembali lagi saat semuanya sudah balance. Kondisi di lima tahun ini masa bertahan karena memang itu yang bisa dilakukan, sebaik mungkin.

Tapi di lima tahun ini, mendengar berita buruk tentang rekan kerjaku yang membuat sedih. My thoughts and prayers are with you and your family, keep strong!

Sekian ceritaku di masa pandemi bagian curhat lima tahun pengalaman bekerja, terima kasih yang sudah membaca, sehat selalu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Counted Days

89

no title