Mega's Blog

OMG gak berasa udah setahun yang lalu aku soling (solo traveling) ke Singapore, rasanya baru kemarin first time lewatin immigration gate. Ini 2020 yang kecepetan atau emang cuma ada bulan Januari Februari lanjut bulan Oktober ya:p Baiklah, aku ingin mencoba throwback lost in Singapore tahun lalu, cekidotttt...  Selasa, 29 Oktober 2020 Dari rumah berangkat ke kantor sungkeman dulu ke Ibunda, minta maaf kalau ada salah kata dan perbuatan (asli deg-degan soalnya hahaha).  Geret-geret koper ke kantor, tidak lupa minta izin untuk pulang cepet habis istirahat langsung cus ke stasiun Ancol, karena mau naik kereta Bandara dari stasiun Batu Ceper. Harga tiket Railink sebesar Rp 30.000,- untuk perjalanan selama 12 menit hahaha. Setelah sampai stasiun kerata bandara, lanjut cari stasiun Skytrain untuk menuju Terminal 2 Internasional, naik Skytrain tentu saja gratis.  Sampai di T2, tunjukan tiket ke petugas yang ada di pintu masuk, kemudian lanjut ke loket check in (lupa-lupa ingat di bagian ini)

Hai all, Pernah gak sih kamu merasa ingin meninggalkan kegiatan yang selama ini kamu lakuin? Mulai dari jenuh, bosan, gak tau mau ngapain, dan gregetan pengen restart kehidupan. Kebanyakan faktor-faktor tersebut dateng dari dalam diri, dan pengaruh eksternal pastinya ada. Merasa bersalah, merasa gak berguna, merasa gak bisa apa-apa, merasa semua cepet berubah. Tapi ada 0,0000001% sayang untuk meninggalkan apa yang udah kita capai dan kita rasain selama ini. Maksudku, hmm, ya udah jadinya biarin ajalah yang 0,0000001% itu juga gak berefek banyak. Masih belum ketemu itu sindrom apa namanya. Lalu aku harus apa coba hahaha.  Nonton drakor It's Okay To Not To Be Okay memberiku sedikit trigger,  sih. Arghhh. Thank you.

Sumber: mentalhealth.org.uk  Setiap tanggal 10 Oktober, seluruh dunia memperingati Hari Kesehatan Mental atau disebut World Mental Health Day. Kampanye yang ada sejak tahun 1992 ini bertujuan untuk mengajak orang-orang agar menyadari akan pentingnya kesehatan mental diri sendiri maupun orang lain. Menurut WHO (World Health Organization), manusia dikatakan sehat bukan hanya terlihat dari fisiknya saja, tetapi kesehatan mental juga menjadi penilaian tersebut.           Di tahun 2020 ini, kita semua-rakyat dunia dihadapkan pada kondisi pandemi COVID-19 yang menyebabkan kehidupan berubah drastis. Bersekolah di rumah yang awalnya sulit dibayangkan, aktifitas bekerja di luar rumah dengan perasaan was-was, hingga tenaga kesehatan yang kewalahan menangani pasien yang terus ada. Pernahkan sebelumnya kita pikirkan adanya isolasi mandiri semua penduduk dunia? Jauh berkurangnya interaksi sosial, atau bahkan perasaan kehilangan kerabat saudara akibat terpapar virus. Termasuk resesi global, kondisi