Ceritaku di Masa Pandemi: Throwback Solo Travel ke Singapore

OMG gak berasa udah setahun yang lalu aku soling (solo traveling) ke Singapore, rasanya baru kemarin first time lewatin immigration gate. Ini 2020 yang kecepetan atau emang cuma ada bulan Januari Februari lanjut bulan Oktober ya:p Baiklah, aku ingin mencoba throwback lost in Singapore tahun lalu, cekidotttt... 

Selasa, 29 Oktober 2020
Dari rumah berangkat ke kantor sungkeman dulu ke Ibunda, minta maaf kalau ada salah kata dan perbuatan (asli deg-degan soalnya hahaha).  Geret-geret koper ke kantor, tidak lupa minta izin untuk pulang cepet habis istirahat langsung cus ke stasiun Ancol, karena mau naik kereta Bandara dari stasiun Batu Ceper. Harga tiket Railink sebesar Rp 30.000,- untuk perjalanan selama 12 menit hahaha. Setelah sampai stasiun kerata bandara, lanjut cari stasiun Skytrain untuk menuju Terminal 2 Internasional, naik Skytrain tentu saja gratis. 
Sampai di T2, tunjukan tiket ke petugas yang ada di pintu masuk, kemudian lanjut ke loket check in (lupa-lupa ingat di bagian ini) entah aku online check in atau sekalian screening koper, setelah itu melewati gate imigrasi menunjukan paspor dan KTP juga ditanya mau kemana dan sama siapa (Mas-mas petugas juga sambil cengengesan nanyanya). Masuk ke ruang tunggu, kembali melakukan screening bawaan dan apa yg dipakai, seperti lepas jam tangan, sabuk, dan hp. 
Sekitar jam 16:30 sudah ada di ruang tunggu maskapai Air Asia, makan bekal roti dan menghabiskan air di botol minum karena tidak diperbolehkan membawa cairan ke dalam kabin. Mengobrol dengan sesama penumpang, charge hp, sampai baca novel bawaan. Entahlah aku lebih baik menunggu dibanding diburu-buru kalau soal perjalanan. Tepat setelah adzan Magrib, gate menuju pesawat dibuka, aku tremor bukan main but stay cool hahaha. It's my first international flight, it's my firstttt.
Aku duduk di tengah dekat jendela, selama penerbangan di sebelah kiriku ada Ibu muda  yang bercerita kembali ke Singapur untuk menengok anaknya sekolah di Indonesia, wow. Dan memberi sedikit insight soal di kehidupan di sana. Saat menurunkan ketinggian, tiba-tiba pesawat kembali terbang tinggi, FA memberi informasi untuk memakai seat belt, dan Ibu-ibu di sebelahku meminta untuk berdoa, ada sekitar 15 menit pesawat masuk kondisi normal. Setelah itu alhamdulillah landing dengan lancar. 
Memasuki gedung Changi Airport tepatnya di T4 mengisi Kartu Kedatangan Imigrasi Singapore (sayangnya lupa aku foto), di sini dingin banget shaaay. Setelah itu jengjengg gate imigrasi, menunjukan paspor, kartu pengenal, dan kartu yang sudah diisi tadi. Pertanyaan yang diajukan seperti "tujuan ke Singapore untuk apa?" "berapa lama?" "menginap di mana? bersama siapa?", aku mencetak tiket pesawat dan bukti pembayaran AirBnB untuk memudahkan pemeriksaan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Counted Days

89

no title